Rumah dan Pulang
Jalan pulang sepertinya masih sama
Tapi aku tak kunjung sampai juga
Aku mulai resah,
Dimana rumah tempatku singgah?
Langkahku mulai hilang arah
Aku panik dan semakin tidak terarah
Aku sudah mulai tidak betah
Dan ingin secepatnya sampai rumah
Pintu rumahku ternganga, dan sudah ada orang lain didalamnya
Ingin kuusir secepatnya, tapi orang itu kuat juga
Atau justru.. mungkin rumahku yang ingin mengganti pemiliknya?
Aku menyesal tidak memasang kawat berduri
Hingga orang lain bebas menghampiri
Aku menyesal tidak memasang kunci
Hingga sepertinya aku yang harus terusir pergi
Aku sudah mengupayakan segala daya
Kumasuki segala ruang didalamnya
Namun ternyata aku tak ada lagi tempat pribadi
Aku sudah terganti, pemilik rumah ini sudah beralih
Namun ternyata aku tak ada lagi tempat pribadi
Aku sudah terganti, pemilik rumah ini sudah beralih
Jalan begitu licin dan gelap
Hujan kali ini datang bersama badai prahara
Dengan air mata dan doa yang tak sudah-sudah, kuangkut semua keping yang tersisa
Kali ini, kubuka pintu rumah untuk kututup terakhir kalinya
Dengan rapat, dan kupastikan tanpa cela
Kamu bukan lagi rumahku, bukan lagi tempat pulangku.
-from archive, Okt '24-
Komentar
Posting Komentar