Jika Boleh Aku Menyerah
Ya Allah...
Jika boleh aku menyerah,
maka hari ini ingin sekali aku meletakkan semua luka,
di hadapan-Mu yang Maha Kuasa
Aku tak ingin pura-pura kuat lagi...
Jiwaku koyak,
hatiku beku,
langitku gelap, dan harapanku luruh satu persatu.
Aku bukan hamba yang hebat,
tak pandai berkata indah dalam doa,
tak selalu hadir dalam tahajjud-Nya,
tapi malam ini aku datang...
Dengan tubuh gemetar dan hati yang nyaris binasa.
Aku letakkan semuanya, ya Rabb...
rencana yang tak jadi nyata,
cinta yang kini sudah hilang arah,
dan hidup yang terus saja mengguncang asa.
Jika Engkau tahu,
betapa sudah remuknya mental ini,
betapa sering aku berpura-pura baik saat jiwa menangis tak henti,
maka Engkaulah satu-satunya yang tahu
bagaimana aku masih bisa berdiri hari ini
Aku pasrah, ya Allah...
tak lagi bertanya "kenapa aku?",
karena aku tahu,
bahkan lukapun datang atas izin-Mu.
Peluk aku yang nyaris gila karena dunia,
kuatkan aku yang tak bisa lagi menipu rasa,
dan tuntun aku,
menuju Engkau...
Yang tak pernah meninggalkan saat aku sedang ditinggalkan manusia
Aku lelah menjadi kuat dimata manusia,
biarlah di hadapan-Mu aku menjadi rapuh,
menangis semaunya,
dan percaya...
Kutemukan tulisan diatas saat duniaku sedang runtuh, hatiku babak belur, dan jiwaku tidak berbentuk.
Aku berdoa tanpa putus-putus, aku ingat betapa gemetarnya tubuhku dan aku begitu rapuh, jalanku serasa buntu dan tidak ada tempat kembali selain pada Tuhanku.
Saat itu, Aku bisa melihat namun semua terasa gelap. Manusia yang paling kupercaya mengkhianatiku dengan cara paling gila. Aku benar-benar runtuh dan kehilangan diriku sendiri.
Namun hari ini, kutemukan diriku masih berdiri meski dengan jiwa yang belum utuh dengan sempurna. Tak apa, semua butuh proses, aku akan susun kembali satu persatu semua kepingan yang kemarin runtuh. Hari ini, matahari terbit seperti biasanya, dan asaku sedikit demi sedikit mulai bangkit. Semua baik. Duniaku mulai membaik.
Namun hari ini, kutemukan diriku masih berdiri meski dengan jiwa yang belum utuh dengan sempurna. Tak apa, semua butuh proses, aku akan susun kembali satu persatu semua kepingan yang kemarin runtuh. Hari ini, matahari terbit seperti biasanya, dan asaku sedikit demi sedikit mulai bangkit. Semua baik. Duniaku mulai membaik.
Kutemukan tulisan diatas, saat semua masih kelabu. Dan hari ini, kutuliskan tulisan itu disini, ketika mataku sudah bisa melihat sinar, sebagai kenangan yang akan mengingatkanku jika aku pernah begitu jatuh namun Tuhan memelukku dengan penuh :)
Alhamdulillah ala kulli hal
Komentar
Posting Komentar